Kamus Online

MENIRAN, TANAMAN PEMACU KEKEBALAN TUBUH

Meniran merupakan tanaman tradisional yang secara turun-temurun dipercaya berkhasiat mengatasi berbagai penyakit. Antara lain penyakit kulit, radang, malaria, kencing batu, diare, sariawan, batu ginjal, dan penyakit kuning.
Setiap daerah memiliki nama khas untuk meniran seperti dukung anak (Kalimantan), meniran ijo, meniran (Jawa, Sunda), dan gossau ma dugi (Ternate). Pun, meski tidak tahu namanya, banyak orang langsung mengenalinya begitu tanaman bernama Latin Phyllanthus niruri L,. ini diperlihatkan.
Meniran tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di negara lain tempat bertumbuhnya, seperti Thailand dan India. Di negara tropis seperti Indonesia, meniran mudah ditemui di ladang, pematang sawah, tanah yang lembap, tepi sungai, bahkan tumbuh liar begitu saja di halaman rumah. Batangnya tegak setinggi kira-kira 50 cm dan memiliki daun menyirip berbentuk lonjong.
Terakhir, olahan meniran dimanfaatkan sebagai imunomodulator yang berperan meningkatkan daya tahan tubuh. Mengenai hal ini, Dr. Drs. Suprapto Ma'at, Apoteker MS, farmakolog dan ahli obat tradisional di Yayasan Kanker Wisnuwardhana, Surabaya, telah membuktikannya. Penelitian mengenai keamanan dan karakteristik imunomodulasi tanaman ini sudah dilakukan sejak 1992 terhadap mencit (tikus). Hasilnya, ekstrak meniran mampu merangsang sistem imun nonspesifik dan spesifik. Tidak hanya itu, ekstrak meniran juga tidak mengandung zat toksik. Ini dilakukan setelah Suprapto memberikan bahan ekstrak sebanyak-banyaknya secara oral kepada tikus. Tidak ada seekor tikus pun yang menunjukkan gejala patologis dan histopatologis.
Peneliti obat-obat tradisional ini mengungkapkan, penemuan khasiat meniran merupakan titik awal bagi penelitian obat tradisional selanjutnya. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan tanaman obat terbesar. Sayangnya, kekayaan tersebut tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin karena minimnya penelitian. "Sebab khasiat obat tidak hanya memerlukan kepercayaan dan mitos saja, tapi juga bukti ilmiah," ujarnya.
Cara memanfaatkan tanaman meniran itu sendiri bisa dengan dua cara. Cara pertama, daun meniran dipetik dan dikeringkan. Kemudian setelah ditumbuk, direbus beberapa menit hingga mendidih. Seduhan yang telah disaring ini bisa langsung diminum.
Akan tetapi, ada beberapa kelemahan jika meniran dikonsumsi secara langsung atau tidak diproses menjadi ekstrak terlebih dulu. Pertama, sebagian kecil zat-zat toksik yang mungkin ada dalam daun meniran akan ikut diserap tubuh lalu berdampak pada kesehatan. Kedua, tumbuhan ini bersifat diuretik yang akan membuat pengonsumsi banyak kencing yang bisa berimbas pada menurunnya tekanan darah. Ketiga, obat itu sendiri belum tentu efektif karena tidak adanya takaran yang jelas. Jika diibaratkan obat kimia, demam baru sembuh jika kita minum obat turun panas beberapa mililiter sekian kali dalam waktu beberapa hari.
Cara kedua, kita bisa merasakan manfaat meniran lewat produk yang sudah diolah menjadi ekstrak. Ekstrak meniran ini sudah memiliki takaran yang jelas, bebas zat toksik, dan hanya zat-zat imunomodulatornya yang diambil. Kelebihan lainnya, ekstrak meniran yang dijual dalam bentuk kapsul dan sirup ini sudah diuji secara klinis.
TERBUKTI EFEKTIF
Dalam kesempatan terpisah, DR. Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D., MS, MBA mengungkapkan, efektivitas ekstrak meniran tidak hanya terbukti pada mencit tapi juga manusia. Pemberian ekstrak meniran pada penderita hepatitis B karier kronik dewasa, contohnya, dapat memberikan efek hilangnya antigen permukaan virus (HbsAg) pada 59% penderita.
Penelitian uji klinis menunjukkan, penggunaan ekstrak meniran juga terbukti efektif dan aman membantu asiklovir (jenis obat) meningkatkan respons pengobatan penderita herpes zoster komplikata. Sebanyak 60 pasien herpes zoster non-komplikata usia 14-60 tahun secara acak dan tersamar ganda diberi asiklovir yang dicampur dengan meniran. Sebagai pembanding, diteliti juga kelompok plasebo yang hanya mendapatkan asiklovir. Dari situ diteliti efektivitas pengobatan meliputi rasa nyeri pembengkakan, luas lesi, dan sebagainya. Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi meniran dan asiklovir mengalami pengurangan rasa gatal (61,3%). Gejala klinis lain seperti rasa nyeri, pembengkakan, luas lesi, dan lain-lain pun lebih ringan dialami kelompok asiklovir dengan meniran ketimbang kelompok plasebo.
Selain hepatitis B dan herpes, masih banyak penyakit lain yang dapat dipercepat penyembuhannya lewat kombinasi meniran dan obat-obatan penyakit tersebut, seperti TBC, kandidiasis vagina, dan sebagainya. Ini, ungkap Raymond, tak lain karena meniran sendiri yang berfungsi meningkatkan sistem imun. Dengan sistem imun yang baik, maka mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan bakteri, virus, kuman, jamur, dan racun menjadi lebih efektif.
Perlu diketahui, sistem kekebalan tubuh manusia sendiri dibedakan menjadi dua, nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik (SINS) merupakan kekebalan yang bertujuan untuk menangkal masuknya segala macam zat asing dari luar yang bisa menjadi pemicu penyakit seperti virus, bakteri, parasit, dan sejenisnya. Yang termasuk kekebalan tubuh nonspesifik di antaranya pertahanan fisik (kulit, lapisan mukosa), kimiawi (enzim, asam lambung), mekanik (gerakan usus, rambut getar) serta fagositosis (sel NK, granulosit, makrofag, neutrofil).
Pada hakekatnya, SINS merupakan benteng pertahanan pertama tubuh dari bibit penyakit. Kerusakan SINS seperti gangguan lambung, kulit yang terluka, membuat bibit penyakit gampang masuk. Terlebih jika virus, bakteri atau zat asing itu cukup kuat. Jika SINS tidak dapat menangkal bibit penyakit, maka tubuh akan menggunakan sistem imun spesifik (SIS). Kekebalan yang terdiri atas antibodi dan limfosit ini hanya bisa berperan jika bibit penyakit atau benda asing sudah pernah masuk ke tubuh penderita. "Nah, ekstrak meniran sendiri mampu memperkuat sistem imun tubuh, baik pada SINS hingga SIS."
Karena itu, ekstrak meniran pun sangat baik diminum orang yang sehat guna menjaga kondisi tubuhnya agar tidak gampang sakit. Ini tentu sangat cocok jika dikonsumsi oleh anak-anak, karena sistem kekebalan mereka belum berkembang optimal. Sedangkan bagi yang sakit, diharapkan proses penyembuhannya bisa berlangsung lebih cepat.
PASTIKAN JENIS MENIRANNYA
"Kualitas bahan meniran tentu saja tak boleh luput dari perhatian," tukas Raymond yang merupakan Direktur Umum Medis Dexa Medica Jakarta. Mulai jenis meniran yang ditanam, ladang tempat meniran ditanam, kesuburan tanah, curah hujan, jenis pupuk yang digunakan, dan lain-lain. Dengan berbagai tindakan di atas diharapkan bahan baku meniran terbaik bisa didapat.
Demikian juga dengan cara pengolahan meniran hingga menjadi ekstrak dalam bentuk kapsul atau obat. Pengolahan yang baik akan menghasilkan produk obat alami yang bermutu. Pengolahan tersebut meliputi standar higienitas kebersihan pengolahan, cara membuat ekstrak, proses pengeringan, maupun pengolahan meniran menjadi kapsul atau sirup.
Hal penting lain yang perlu diingat, ada banyak macam Phyllanthus di dunia. Akan tetapi yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh (imunomodulator) yang pernah diteliti adalah jenis Phyllanthus Niruri L. (PNL). "Belum tentu Phyllanthus jenis lain yang efektif menghancurkan batu ginjal, akan efektif juga menjadi imunomodulator. Demikian juga dengan PNL belum tentu efektif mengobati batu ginjal."
Lewat serangkaian pengolahan dan uji klinis yang telah disinggung tadi, meniran bisa menjadi obat tradisional dengan status fitofarmaka (status tertinggi untuk obat tradisional). Berdasarkan cara pembuatan serta jenis penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, obat bahan Alam Indonesia dikelompokkan secara berjenjang menjadi 3, yakni jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Dikatakan jamu jika secara turun-temurun dikatakan berkhasiat. Pembuktiannya hanya berdasarkan pengalaman penggunanya.
Jamu bisa naik tingkat menjadi obat herbal terstandar jika telah dilakukan uji praklinis untuk membuktikan obat itu aman dan memiliki standarisasi mutu obat. Sedangkan untuk menjadi fitofarmaka lebih sulit lagi. Selain harus aman, memenuhi standarisasi mutu, juga harus ada uji klinik yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
IKUTI PETUNJUK DOSIS
Berdasarkan penelitian, jika dikonsumsi dengan tepat, meniran tidak menimbulkan efek samping. Ini tentu berbeda dari obat kimia biasa yang tetap dapat menimbulkan efek samping meski dikonsumsi sesuai aturan. Meski begitu, Raymond mengingatkan, agar orangtua mematuhi petunjuk penggunaan ekstrak meniran sehingga aman dikonsumsi setiap hari dalam jangka waktu panjang.
Selain tidak memicu alergi, obat ini juga tidak mengiritasi lambung atau aman dikonsumsi sebelum makan. Pun aman saat dikombinasikan dengan obat kimia dari dokter. "Justru ekstrak meniran mampu membuat obat kimia itu lebih ampuh."
Namun untuk penyandang autisme, hiperaktif, maupun kebutuhan khusus lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi ekstrak meniran.
MENIRAN, TANAMAN PEMACU KEKEBALAN TUBUH MENIRAN, TANAMAN PEMACU KEKEBALAN TUBUH Reviewed by BUMI ANOA on 7:37 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.