Mempertahankan Gelar Negara Super Power
Sabtu, 14 Mei 2011 09:05 wib
Foto: dok. pribadi
KABAR kematian Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda, yang disiarkan di White House oleh Presiden Barrack Obama mencuatkan kebahagiaan di negaranya. Terlebih lagi, kematian tersebut dikatakan sebagai hasil kerja keras pasukan Amerika Serikat (AS). Dengan kematian Osama, sekali lagi negara AS mengukuhkan diri sebagai negara adidaya dan adikuasa di dunia.
Kondisi berbeda dengan rakyat AS, kelompok pendukung Al Qaeda tentunya dilanda duka mendalam. Terlebih lagi saat mendengar bahwa mayat Osama ditenggelamkan di laut. Keadaan tersebut tentu mendorong kelompok pendukungnya untuk menyusun rencana besar guna pembalasan atas kematian pemimpinnya.
Namun kabar kematian Osama tersebut layaknya segera mungkin dibuktikan dengan menunjukkan mayat Osama. Karena jika tidak, bukan tidak mungkin hal tersebut akan mencuatkan spekulasi bahwa AS hanya mengincar pujian dunia sebagai negara Super power.
Negara AS yang terlihat menggandrungi gelar negara super power memang terkesan melakukan segala cara untuk tetap bisa mempertahankan gelar dan mengamankan kepentingan nasionalnya melalui berbagai kebijakan politik luar negeri.
Pertama, orang-orang yang dianggap akan menggoyahkan kekuasaanya dan tidak pro dengan pihaknya, sengaja dibunuh dengan strategi politik. Di antaranya Saddam Hussein (Irak), Muammar Qaddafi (Libya), dan Osama bin Laden (pemimpin Al-Qaeda).
Kedua, pemerintah AS gemar menaikkan anggaran militernya. Terakhir, pada 2010 AS menaikkan jumlah anggaran militernya yang tercatat sebanyak 698 miliar dollar AS. Dengan semakin kuatnya pasukan AS, semakin mudah juga baginya untuk melawan kelompok yang menentangnya.
Osama bin laden merupakan pemimpin Al Qaeda, organisasi yang diduga sebagai kelompok Islam beraliran keras. Namun layaknya hal tersebut dicermati dengan benar, karena bukan tidak mungkin ada skenario besar yang mendalangi opini publik untuk menyudutkan Al Qaeda.
Tak dapat dimunggkiri bahwa sekarang ini banyak terjadi skenario politik baik di dalam negeri ataupun di luar. Hal tersebut mencuatkan bahwa petinggi-petinggi negara ahli dalam berakting layaknya aktor maupun aktris. Seperti lagu “dunia ini panggung sandiwara”. Namun layaknya pemerintah tidak bersandiwara dalam menjalankan kekuasaannya.
Semoga tercipta kedamaian di dunia sebenarnya, bukan kedamaian sandiwara. Masyarakat dunia bisa !
Karmila Sari
Mahasiswa Universitas Muria Kudus
aktif di Kelompok Pecinta Tulis (KPT) Kudus(//rfa)
Sumber :
http://kampus.okezone.com/read/2011/05/13/367/456826/mempertahankan-gelar-negara-super-power
Kondisi berbeda dengan rakyat AS, kelompok pendukung Al Qaeda tentunya dilanda duka mendalam. Terlebih lagi saat mendengar bahwa mayat Osama ditenggelamkan di laut. Keadaan tersebut tentu mendorong kelompok pendukungnya untuk menyusun rencana besar guna pembalasan atas kematian pemimpinnya.
Namun kabar kematian Osama tersebut layaknya segera mungkin dibuktikan dengan menunjukkan mayat Osama. Karena jika tidak, bukan tidak mungkin hal tersebut akan mencuatkan spekulasi bahwa AS hanya mengincar pujian dunia sebagai negara Super power.
Negara AS yang terlihat menggandrungi gelar negara super power memang terkesan melakukan segala cara untuk tetap bisa mempertahankan gelar dan mengamankan kepentingan nasionalnya melalui berbagai kebijakan politik luar negeri.
Pertama, orang-orang yang dianggap akan menggoyahkan kekuasaanya dan tidak pro dengan pihaknya, sengaja dibunuh dengan strategi politik. Di antaranya Saddam Hussein (Irak), Muammar Qaddafi (Libya), dan Osama bin Laden (pemimpin Al-Qaeda).
Kedua, pemerintah AS gemar menaikkan anggaran militernya. Terakhir, pada 2010 AS menaikkan jumlah anggaran militernya yang tercatat sebanyak 698 miliar dollar AS. Dengan semakin kuatnya pasukan AS, semakin mudah juga baginya untuk melawan kelompok yang menentangnya.
Osama bin laden merupakan pemimpin Al Qaeda, organisasi yang diduga sebagai kelompok Islam beraliran keras. Namun layaknya hal tersebut dicermati dengan benar, karena bukan tidak mungkin ada skenario besar yang mendalangi opini publik untuk menyudutkan Al Qaeda.
Tak dapat dimunggkiri bahwa sekarang ini banyak terjadi skenario politik baik di dalam negeri ataupun di luar. Hal tersebut mencuatkan bahwa petinggi-petinggi negara ahli dalam berakting layaknya aktor maupun aktris. Seperti lagu “dunia ini panggung sandiwara”. Namun layaknya pemerintah tidak bersandiwara dalam menjalankan kekuasaannya.
Semoga tercipta kedamaian di dunia sebenarnya, bukan kedamaian sandiwara. Masyarakat dunia bisa !
Karmila Sari
Mahasiswa Universitas Muria Kudus
aktif di Kelompok Pecinta Tulis (KPT) Kudus(//rfa)
Sumber :
http://kampus.okezone.com/read/2011/05/13/367/456826/mempertahankan-gelar-negara-super-power
Mempertahankan Gelar Negara Super Power
Reviewed by BUMI ANOA
on
11:17 PM
Rating:
No comments: