Kamus Online

Temulawak
Bunga temu lawak
Bunga temu lawak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Upadivisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: Curcuma xanthorrhiza ROXB.
Nama binomial
Curcuma xanthorrhiza
L.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.) merupakan tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae)[1]. Tanaman ini berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina[2] tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Bardabos, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan Beberapa negara Eropa.
Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temu labak[1]. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis[2]. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur[3].

Kumis Kucing






Nama latin: Orthosiphon stamineus Benth

Nama daerah: Kumis ucing; Brengos kucing; Songot koceng; Remujung; Sesaseyan

Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tinggi sampai 1,5 m, daunnya berbentuk bulat telur, bunganya berwarna putih seperti kumis kucing, batangnya berbentuk empat persegi dan mudah di patahkan

Habitat: Tumbuh liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai tanaman hias

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Genkosid orthosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak lemak; Saponin; Sapofonin; Garam kalium

Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik
Nama simplesia: Orthosiphonis Herba

Resep tradisional:


Susah kencing

Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas


Batu ginjal

Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml

Kencing manis, Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari; 100 ml


Sakit pinggang

Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml


Tanaman Obat : Khasiat Rumput Mutiara Sebagai Anti Kanker

rumput mutiara
Nama Umum : Rumput Mutiara , Pearl Grass
Nama Ilmiah : Hedyotis corymbosa (L) Lamk.
Famili : Rubiaceae

Diskripsi tumbuhan
Berupa tumbuha Herba rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah.
Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah.
Kandungan kimia
Kandungan kimia dalam tumbuhan rumput mutiara antara lain Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog coumarin).
Kandungan flavonoid glycosides pada rumput mutiara diduga mampu menghambat proses karsinogenesis baik secara in vitro maupun in vivo. Penghambatan terjadi pada tahap inisiasi, promosi maupun progresi melalui mekanisme molekuler antara lain inaktivasi senyawa karsinogen, antiproliferatif, penghambatan angiogenesis, cell cycle arrest, induksi apoptosis dan antioksidan (Ren et al., 2003).
Sebagian besar senyawa karsinogean seperti Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) memerlukan aktivasi oleh enzim sitokrom P450 membentuk intermediet yang reaktif sebelum berikatan dengan DNA. Ikatan kovalen antara DNA dengan senyawa karsinogen aktif menyebabkan kerusakan DNA. Flavonoid dalam proses ini berperan sebagai blocking agent (Watternberg, 1985). Pengeblokan aksi karsinogen dapat melalui beberapa mekanisme antara lain melalui menginhibisi aktivitas isoenzim sitokrom P450 yaitu CYP1A1 dan CYP1A2 sehingga senyawa karsinogen tidak reaktif. Mekanisme yang lain melalui detoksifikasi karsinogen.
Flavonoid juga meningkatkan ekspresi enzim Gluthation S-Transferase (GST) yang dapat mendetoksifikasi karsinogen aktif sehingga menjadi lebih polar dan dieliminasi dari tubuh. Mekanisme yang lain melalui pengikatan karsinogen aktif oleh flavonoid sehingga dapat mencegah ikatan dengan DNA, RNA atau protein target (Ren et al., 2003).
Sifat antioksidan dari senyawa flavonoid juga dapat menginhibisi proses karsinogenesis. Fase inisiasi kanker seringkali diawali melalui oksidasi DNA yang menyebabkan mutasi (Kakizoe, 2003) oleh senyawa karsinogen. Karsinogen aktif seperti radikal oksigen, peroksida dan superoksida, dapat distabilkan oleh flavonoid melalui reaksi hidrogenasi maupun pembentukan kompleks (Ren et al., 2003).
Kegunaan dan khasiat Rumput Mutiara
Rasa manis, sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Menghilangkan panas, anti-radang, diuretik, menghilangkan panas dan toxin, mengaktifkan circulasi darah, Tonsilis, Bronkhitis, Gondongan, Pneumonia, Radang usus buntu; Hepatitis, Radang panggul, Infeksi saluran kemih, Bisul, Borok;
Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasophar.

HASIAT TANAMAN HERBAL : Kunyit

KUNYIT (Nama latin: Curcuma domestica , Nama daerah: Kunir; Kunyir; Koneng; Kunyet; Kuning; Kuneh)

Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tingginya sampai 0,75 m, daunnya berbentuk lonjong, bunga majemuk berwarna merah atau merah muda. Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi utama berbentuk rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang. Perbanyakannya dengan anakan
Habitat: Tumbuh di ladang dan di hutan, terutama di hutan jati. Banyak juga ditanam di perkarangan. dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Rimpang Kandungan kimia: Tumeron; Zingiberon; Seskuiterpena alkohol; Kurkumin; Zat pahit; Lemak hars; Vitamin C
Khasiat: Kholagog; Stomakik; Antispasmodik; Anti inflamasi; Anti bakteria; Kholeretik
Nama simplesia: Curcumae domesticae Rhizoma
kunir.jpg
Resep tradisional:
  • Luka dan kurap
  • Rimpang kunyit 1 jari; Daun asam 1 genggam; Air sedikit, Dipipis, Tempelkan pada luka dan diganti setiap 3 jam
  • Mencret
  • Rimpang kunyit 1/2 jari; Rasuk angin 1/2 sendok teh; Ketumbar 3 biji; Buah kayu ules 1 biji; daun trawas 1 helai, Campuran ditumbuk; ditambah air 115 ml dan dididihkan; kemudian disaring, Diminum pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml
  • Nyeri haid
  • Rimpang kunyit 1 jari; Ketumbar 7 butir; Cengkih 1 butir; Asam kawak; Biji pala, Campuran ditumbuk; ditambah air 110 ml; dan dididihkan; kemudian disaring, Diminum 1 kali sehari 100 ml

  • Sakit perut
  • Kunyit dibakar 1 jari; Kulit batang pulosari 1 jari; Ketumbar 7 biji; Seluruh tanaman patikan cina 1 genggam; Air 1 cangkir, Campuran ditumbuk; ditambah air dan dididihkan sampai diperoleh secangkir; disaring, Bayi umur 5-7 bulan; 1 sendok teh/jam; Anak umur 1-2 tahun; diminum 2 kali sehari; 2 sendok makan; Dewasa; sehari minum 3 kali; 1/2 cangkir
Kunyit Putih PDF Cetak E-mail
KUNYIT PUTIH
( Kaemferia rotundus L. )
Tanaman Obat Kunyit Putih
SIONIM :
Nama Latin        : -
Nama Daerah    : temu gombyok, temu putri, kunir putih, kunci pepet. KLASIFIKASI :
Bangsa    : Zingiberales
Suku        : Zingiberaceae
Marga      : Kaemferia
Jenis        : Kaemferia rotundus L.
KEGUNAAN :  Dalam pengobatan Alternatif Herbal
Peluruh kentut, Nyeri perut, Badan Lemah, Nafsu makan kurang, Panas dalam, Buang air besar terlalu banyak

Tanaman Jahe sebagai Bahan Obat-obatan

Tanaman Jahe Sebagai bahan Obat-obatan

Tanaman obat jahe termasuk kedalam suku temu-temuan / rimpang-rimpangan (Zingiberaceae ), yang sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti lengkuas (Lenguas galangal ), kencur ( Kaempferia galangal ), Kunyit ( Curcuma domestica ), Temulawak ( Curcuma Xanthorrhiza roxb.) Temuhitam ( Curcuma Aeruginosa ) dan sebagainya.

Umumnya rasa jahe adalah pedas karena mengandung senyawa gingerol,  sedangkan aromanya harum dan merangsang. Aroma jahe disebabkan oleh adanya kandungan minyak atsiri yang umumnya berwarna kuning dan sedikit kental. Sedangkan kandungan gingerol akan dipengaruhi oleh umur tanaman dan agroklimat setempat dimana tanaman jahe tersebut tumbuh.

Jahe mengandung 0,8 – 3,3 % minyak atsiri dan 3 % oleoresin, tergantung jenis jahe yang bersangkutan. Adapun zat-zat yang terkandung didalam jahe antara lain : Vitamin A, B, dan C, lemak, protein, pati, damar, asam organik, oleoresin ( gingerin), dan minyak terbang ( zingeron, zingirol, zingiberol, zingiberin, borneol, sineol, dan feladren )

Jahe banyak digunakan untuk penyedap makanan seperti bumbu dapur, bahan industri minuman dan parfum, makanan kecil dan obat-obatan. Secara tradisionil jahe digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti kurang nafsu makan, kepala pusing, encok, batuk kering, masuk angin, terkilir, bengkak-bengkak, gatal-gatal, muntah-muntah, kolera, defteri, dan lain-lain.

Pengolahan dan konsumsi jahe sebagai obat bisa dilaksanakan oleh setiap orang dengan  secara mudah dan murah. Jahe bisa dibuat menjadi bermacam minuman, khas orang sunda misalnya Bandrek, atau dibuat menjadi permen jahe dan sebagainya. Tinggal kita pintar-pintar mengolahnya saja maka jahe menjadi sangat bermanfaat didalam pemeliharan kesehatan kita. Semoga tanaman jahe bisa dibudidayakan dengan baik dan bermanfaat untuk bangsa Indonesia khususnya dan masyarakat dunia.

Khasiat Tanaman Herbal Mahkota Dewa

0diggsdigg
Tumbuhan dengan nama ilmiah Phaleria macrocarpa di kenal juga dengan nama simalakama (Melayu/Sumater), Makuto Dewo (Jawa). Berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti: Diabetes Mellitus, Kanker dan Tumor, Hepatitis, Rematik dan Asam urat

1. Diabetes Mellitus
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Ambil 5-6 buah mahkota dewa, iris dan cuci bersih.
2. Rebus bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, minum 3 kali sehari (masing-masing 1 gelas)
2. Kanker dan Tumor
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr temu putih, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr cakar ayam kering, cuci bersih semua bahan
2. Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan
3. Hepatitis
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr pegagan, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr daun dewa, cuci bersih semua bahan
2. Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
4. Rematik dan Asam urat
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
1. Campur 5 gram daging buah mahkota dewa dengan 15 gr akar sidaguri, 10 gr sambiloto kering, cuci bersih semua bahan
2. Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
3. Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan


Petai cina ternyata memang banyak gunanya selain untuk campuran lauk pauk ternyata petai cina juga mempunyai manfaat yang begitu besar bagi kesehatan kita, yaitu untuk menyembuhkan penyakit kencing manis. Tanda-tanda dari penyakit ini diantaranya : -     Air kencing terasa agak manis, sehingga sehabis buang air kecil biasanya akan dikerumuni semut. -     Apabila sudah parah, pada ujung jari akan timbul lubang-lubang kecil yang lama kelaman bisa menyebabkan daging menjadi busuk sehingga untuk menyembuhkannya terkadang harus dipotong (diamputasi). . Adapun cara menyembuhkannya dengan menggunakan ramuan dari petai cina adalah sebagai berikut: 1. Ambillah beberapa lembar petai cina yang sudah tua, ambil bijinya. Kemudian Anda jemur hingga betul-betul kering.               ^ 2. Setelah itu gorenglah dengan tidak memakai minyak (disangrai), lalu ditumbuk halus hingga menyerupai bubuk kopi. 3. Kemudian ambil beberapa sendok dan seduhlah dengan air mendidih seperti membuat kopi. 4. Minumiah air seduhan tersebut secara rutin tiap hari. Niscaya penyakit kencing manis yang Anda derita akan cepat sernbuh.

Khasiat Rambutan (Nephelium lappaceum)

Rambutan adalah salah satu tanaman yang multi guna. Semua bagian dari tanaman ini, dari kulit, daun, biji, sampai akar, dapat berfungsi sebagai obat. Daya tawarnya juga luar biasa. Demam, uban, disentri, sariawan, sampai kencing manis, bisa luntur dengan ramuan yang tepat.
Jenis-jenis rambutan yang tumbuh di Indonesia: ropiah, simacan, sinyonya, lebakbulus, dan binjei. Untuk memperbanyak /pembiakan dapat dilakukan denganbiji, tempelan tunas, atau dicangkok.
Bagian tanaman yang bermanfaat: kulit buah, kulit kayu, daun, biji, dan akarnya. Detail manfaatnya adalah sebagai berikut:
  • Kulit buah: untuk mengatasi disentri, demam
  • Kulit kayu: untuk mengatasi sariawan
  • Daun: untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut
  • Akar: untuk mengatasi demam
  • Biji: untuk mengatasi kencing manis (diabetes melitus)
Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Lihat contoh pemakaian. Untuk pemakaian luar, giling daun sampai halus, lalu tambahkan sedikit air. Gunakan air perasannya untuk menghitamkan rambut yang beruban.
Contoh – contoh pemakaian:
  • Disentri. Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah ,dingin, saring dan minum sehari dua kali, masingmasing tiga perempat gelas.
  • Demam. Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
  • Menghitamkan rambut beruban. Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut kepala. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
  • Kencing manis. Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1–2 kali sehari
  • Sariawan. Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat
KETEPENG CINA
Cassia alata L.

KLASIFIKASI : Ketepeng cia disebut Cassiaalata L, termasuk ke dalam famili Leguminosae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah daun kupang,daun kurap, ketepeng badak, ki manila, saya mara atau kupang-kupang.


SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l : Rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein,aloe-emodina, asam krisofanat dan tanin.


EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebut bahwa tanaman ini memiliki sifat rasa pedas, hangat, insektisidal, menghilangkan gatal-gatal, pencahar, obat cacing, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit.


BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi diperoleh dari penggunaan daun.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Panu, kurap, eksema. Satu genggam daun ketepeng cina segar ditambah sedikit tawas (atau 1 sendok makan kapur sirih) dilumatkan, kemudian digosokkan kuat-kuat pada kulit yang sakit, 2 x sehari.
2. Sembelit. Daun muda segar 7 lembar ditambah 2 gelas air, didihkan sampai 1 gelas, minum sekaligus.
3. Sariawan. Daun 4 lembar dicuci bersih lalu dikunyah dengan garam secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit, kemudian airnya ditelan ampasnya dibuang.
4. Cacing kremi pada anak. Daun 7 lembar ditambah asam secukupnya (untuk menghilangkan bau) ditambah 2 sendok teh bubuk akar kelembak (Rheumofficinale Baill), direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi satu gelas, saring, sesudah hangat minum.

CARA BUDIDAYA : Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain  dibu­tuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari.
Sereh
(Cymbopogon nardus (L.) Rendle.)

Sinonim :
Andropogon nardus L., Andropogon citriodorus Desf.
Familia :
Poaceae
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar: digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak / obat batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat badan. Daun: digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang.
Pemanfaatan :
CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Untuk penghangat badan:
5 gram akar segar Andropogon nardus, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit; kemudian diminum 2 kali sehari masing?masing 1/2 gelas, pagi dan sore .

Tanaman Obat – PEPAYA
Carica papaya L.


KLASIFIKASI : Pepaya disebut Carica papaya L. termasuk ke dalam famili Caricaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah pisang patuka, kates, pisang mantela, atau tapaya.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l :
Daun : Enzym papain, alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid, karposid, sakarosa, dekstrosa, levulosa. Alkaloid karpaina mempunyai efek seperti digitalis.
Buah : ß-karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa, papain, papayotimin papain, fitokinase.
Biji : Papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, siklotransferase.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; Rasa pahit, pedas, sejuk, beracun. Masuk meridian liver, lambung dan kandung kencing (vesica urinaria).
Akar:  Peluruh kencing, obat cacing, penguat lambung, perangsang kulit.
Biji : Obat cacing, peluruh haid.
Buah matang : Memacuenzym pencernaan, peluruh empedu, menguatkan lambung, anti scorbut.
Buah mengkal :P encahar ringan (laxative), peluruh kencing (diuretikum), melancarkan ASI,abortivum.
Daun: Menambah nafsu makan, peluruh haid.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Kena racun singkong. Buah pepaya muda satutelapak tangan diparut, tambah ½ cangkir air matang dan garam sedikit, peras, saring. Minum 1 hari sekali.
2. Malaria.  Daun pepaya secukupnya digiling halus, tambah air masak ¾ cangkir, saring, ditambah garam sedikit. Minum sehari 3 x
3. Cacing kremi. Akar pepaya 2 jari, bawang putih 3 butir, gula enau 2 jari, dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Disaring, minum 2 kali sehari, ¾ gelas.
4. Kurang nafsu makan. Daun agak muda dicuci lalu ditumbuk halus, tambah ¾ cangkir air masak dan satu sendok makan madu. Peras, saring, minum. Lakukan 2 – 3 kali.
5. Radang ginjal, batu ginjal dan sakit kandung kemih. Akar pepaya 3 jari dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 4½ gelas minum air bersih, sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring dan diminum dengan madu seperlunya, 3 kali ¾ gelas.
6. Digigit ular berbisa. Akar pepaya 5 jari dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan air garam secukupnya seperti bubur, dipakai untuk menurap bekas gigitan ular lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.
7. Sembelit, sakit maag. Buah pepaya masak pohon, kupas, cuci dengan air masak yang diberi garam sedikit, dipotong-potong lalu dimakan. Sehari dua kali sehabis makan.
8. Melancarkan Asi. Daun diremas, dilayukan diatas api. Hangat-hangat diletakkan diatas payudara.
9. Kaki gajah. Daun secukupnya digodok, untuk merendam kaki yang membesar.
10. Koreng kulit, kutil, menghaluskan kulit. Air juice pepaya mengkal diusapkan ke tempat kelainan.
11. Luka Bakar. Getah pepaya muda diusapkan ke luka bakar, menghilangkan sakit dan mencegah lepuh.
MURBEI
Morus alba L.

KLASIFIKASI :
Murbei disebut  Morusalba L  atau Morus indica L.  termasuk ke dalam famili tumbuhan  Moraceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah  murbei,  kerto atau kitau.


SIFAT KIMIAWI :
Tumbuhan ini  kaya dengan kandungan kimia,  yang sudah diketahui antara lain :
Secara umum tumbuhan ini mengandung : alkaloida,  flavonoida dan polifenol.
EFEK FARMAKOLOGIS :
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ;
rasa dingin, diuretik, anti demam dan anti hipertensi.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN :
Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, segar.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Peluruhair  seni.
Daun segar 30 gram direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak.
2. Demam.
Daun segar 50 gram direbus dengan 3,5 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari tiga kali sama banyak.
3. Malaria.
Daun segar 50 gram direbus dengan 3 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari tiga kali sama banyak.
4. Tekanan darah tinggi.
Daun segar 30 gram direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak.

Mengatasi radang paru, radang mulut & tonsilitis

gambar 
tanaman herbal sambiloto Untuk mengatasi beragam penyakit diatas kita dapat memanfaatkan tanaman sambiloto, caranya yaitu :
  • Seduh tiga sampai empat setengah gram bubuk kering sambiloto dengan air panans
  • setelah dingin tambahkan madu secukupnya
  • minum seduhan sambiloto tersebut sekaligus

Mengobati penyakit gula (diabetes)

Berikut cara pemanfaatan tanaman sambiloto untuk mengobati penyakit diabetes :
  • Rebus setengah genggam daun sambiloto segar dengan tiga gelas air bersih.
  • Saring setelah air rebusan tersisa dua seperempat gelas.
  • Sisihkan tiga seperempat gelas rebusan tersebut, lalu diminum tiga hari setelah makan.

Menghilangkan kudis

Berikut cara pemanfaatan tanaman sambiloto untuk mengobati penyakit kudis :
  • Tumbuk satu genggam daun sambiloto dan sedikit belerang sampai halus dan merata.
  • Oleskan pada bagian tubuh yang sakit.
    Untuk pengobatan dari dalam :
  • Siapkan tujuh lembar daun sambiloto.
  • Lima lembar daun sendok (plamtago mayor. L)
  • Lalu rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas
  • Setelah dingin diminum sekaligus

Tanaman biduri atau widuri biasanya banyak tumbuh liar di tepi pantai, namun banyak juga yang tumbuh di pekarangan rumah. Tanaman berkhasiat obat ini menyukai daerah dataran rendah dan agak panas cuacanya. Daunnya agak tebal dan bunganya berwarna ungu. Nama ilmiah tanaman biduri adalah Callotropis gigantean.
Kulit akar biduri berkhasiat kolagola, peluruh keringat (diaforetik), perangsang muntah (emetik), memacu kerja enzim pencernaan (alteratif) dan peluruh kencing (diuretik). Kulit kayu biduri berkhasiat emetik, bunga berkhasiat tonik dan menambah nafsu makan (stomakik).
Daun berkhasiat rubifasien dan menghilangkan gatal. Getahnya beracun dan dapat menyebabkan muntah. Namun berkhasiat sebagai obat pencahar.
Kandungan Kimia
Akar mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigatin dan harsa. Daun mengandung saponion, flavonoid, polifenol, tanin dan kalsium oksalat. Batang mengandung tanin, saponin dan kalsium oksalat. getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis.
Bagian yang digunakan:
* Kulit akar, daun, getah dan bunga.
Indikasi
Kulit akar digunakan untuk pengobatan:
* Demam
* Perut terasa penuh
* Kaki pegal dan lemas
* Gigitan ular beracun, Borok kronis, dan
* Penyakit kulit lainnya
Daun digunakan untuk pengobatan:
* Kudis, luka, borok, sariawan
* Gatal pada cacar (varicella)
* Campak (measles)
* Demam, dan
* Batuk
Bunga digunakan uuntuk pengobatan:
* Radang lambung
* Batuk, sesak napas, influenza
* Sifilis sekunder, kencing nanah (gonorrhoea) dan kusta (lepra)
Getah digunakan untuk pengobatan:
* Bisul, eksim
* Pembesaran kelenjar getah bening
* Luka pada sifilis, luka di kaki
* Sakit gigi
* Mencabut duri yang menusuk kulit
Cara Pemakaian Ramuan Herbal Biduri
Untuk obat yang diminum, rebus 0,1 – 0,65 g kulit akar, lalu diminum.
Untuk pemakaian luar, layukan daun segar secukupnya, lalu tambahkan kapur sirih dan giling sampai halus. Selanjutnya lumurkan ramuan ke bagian tubuh yang terkena penyakit kudis. Untuk sakit perut, layukan daun segar di atas api, lalu oleskan minyak di bagian permukaannya, digunakan untuk menutup perut. Untuk sakit telinga, tumbuk dau muda sampai halus, lalu peras. Air perasannya diteteskan pada telinga yang sakit. Untuk luka atau borok, giling daun kering sampai halus, lalu taburkan serbuk pada bagian yang luka atau borok.

Ciplukan



CIPLUKAN
Merupakan tumbuhan semusim, biasanya ditempat kosang yang tidak terlalu becek seperti pinggiran selokan, pinggir kebun dan lereng tebing sungai. Bisa tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1800 m dpl.
KLASIFIKASI – Ciplukan biasa disebut Physallis peruvianna L., atau Physallis angulata Linn atau Physallis minina Linn, termasuk famili tumbuhan Solanaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Keceplokan, Nyornyoran atau Cecendet.
SIFAT KIMIAWI - Memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l : Chlorogenik acid, C27H44O-H2O, Asam sitrun dan fisalin, Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid.
EFEK FARMAKOLOGIS -  Tumbuhan ini bersifat analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoxifies), meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar tubuh. Dalam farmakologi Cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa pahit dan sifat sejuk.
BAGIAN TANAMAN YANG BERGUNA - Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan akar, daun dan buah.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.
1. Influenza dan Sakit tenggorokan – Tanaman 9 – 15 gram direbus air secukupnya dan diminum airnya.
2. Batuk Rejan (pertusis), Bronchitis, Gondongan -  sama seperti pengobatan Influenza
3. Bisul – Daun Ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus lalu diturapkan pada bisul dan sekelilingnya, dibalut dan diganti 2x sehari.
4. Borok – sama seperti bisul, hanya ditambah air kapur sirih secukupnya.
5. Kencing Manis – Tanaman direbus 3 gelas air menjadi 1 gelas, saring dan minum.
6. Sakit paru-paru – Tanaman Ciplukan lengkap direbus dengan 3 – 5 gelas air mendidih, saring dan minum airnya 3 x sehari secangkir.
7. Ayan – Buah Ciplukan 8 – 10 buah dimakan tiap hari.

LENG LENGAN



Nama latin: Leucas lavandulifolia.Smith

Nama daerah: Paci-paci (Sunda), sarap nornor (Madura). daun setan, ; Lenglengan, lingko-lingkoan, nienglengan, plengan (Jawa); Gofu hairan (Ternate), laranga (Tidore).

Deskripsi tanaman: Tumbuh liar di tanah kering sepanjang tepi jalan, tanah terlantar dan kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian kurang dari 1.500 m dpi. Terna semusim, tegak, tinggi 20-60 cm. Batang berkayu, berbuku-buku, bentuknya segi empat, bercabang, berambut halus, warnanya hijau. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai. Helaian daun bentuknya lanset, ujung dan pangkainya runcing, tepi bergerigi, panjang 1,5-10 cm, lebar 2-10 mm, warnanya hijau muda. Bunga kecil-kecil, warnanya putih berbentuk lidah, tumbuh tersusun dalam karangan semu yang padat. Buahnya buah batu, warnanya coklat. Biji bulat, kecil, warnanya hitam. Herba ini mempunyai khasiat yang sama dengan Leucas zeylanica (L.) R.Br. Perbanyakan dengan biji.

Habitat: Tumbuh di tegalan, di pinggir jalan yang kering pada ketinggian 1500 m dpl

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pahit, pedas, hangat. Penenang, antiseptik. KANDUNGAN KIMIA: Daun dan akar: Saponin, flavonoida dan tanin. Daun juga mengandung minyak atsiri.


Khasiat: Sedatif

Nama simplesia: Leucas lavanduli foliae Herba

Batu ginjal:
Herba daun sendok segar 7 g; Akar alang-alang 7 g; Daun keji beling segar 2 g; Herba kumis kucing segar 6 g; Herba meniran segar 2 g; Air 130 ml, Dibuat infus atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; apabila dibuat pipisan; diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; diulang selama 14 hari.
Hepatitis dan Radang usus:
Herba daun sendok segar 1 genggam; Rimpang temu lawak segar 7 keping; Air secukupnya, Rimpang temu lawak segar disangrai; kemudian dipipis bersama herba daun sendok, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; diulang selama 7 hari sampai 14 hari.
Rematik:
Herba daun sendok segar secukupnya; Air secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian yang sakit; diperbaharui setiap 3 jam sekali.
Wasir:
Herba daun sendok segar 1 genggam; Daun wungu segar 7 helai; Air 100 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 14 hari.
Kandungan biji bunga matahari
Biji bunga matahari terdiri dari kulit (hull) dan inti biji (kernel). Secara umum komposisi kulit bunga matahari mempunyai komposisi sebagai berikut :
Protein(%)        Lemak(%)           NFE(%)        Pentosan(%)        Serat(%)         Abu(%)
Minimal              3,31                         0,82                     22,1               18,56               51,01              1,78
Maksimal           5,16                          5,17                     33,34           22,56               54,93              2,62
Rata-rata            4,235                      2,995                  27,72           20,56               52,97             2,2
NFE : Nitrogen Free Extract (Ekstrak bebas nitrogen)
Sumber : The Structure and Composition of Food, hal 613
Kandungan utama kulit biji bunga matahari adalah serat, karena itu bagian ini kurang memiliki nilai ekonomi. Pemanfaatan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakannya sebagai bahan bakar.
Komposisi inti biji/kernel bunga matahari bisa dilihat dalam tabel berikut :
Protein(%)                Lemak(%)         NFE(%)            Pentosan(%)        Serat(%)         Abu(%)
Minimal                  23,28                      35,12                 7,43                         -                        2,3                  3,66
Maksimal                26,71                      55,55              27,02                        -                        4,3                  4,29
Rata-rata                 24,93                     50,44               12,83                        -                        3,14                4,01
NFE : Nitrogen Free Extract (Ekstrak bebas nitrogen)
Sumber : The Structure and Composition of Food, hal 613
Sedangkan dari analisa terhadap sampel milik CV. Bunga Matahari yang dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Lingkungan Universitas Padjadjaran didapatkan kadar protein 30.32% dan kadar lemak 48.28%.
Bila diolah menjadi minyak, maka akan dihasilkan produk samping berupa bungkil, bungkil ini mempunyai kandungan protein yang tinggi sehingga cocok untuk dijadikan bahan pakan ternak.
Minyak yang terkandung dalam biji bunga matahari tersebut mempunyai komposisi sebagai berikut :
Komposisi minyak bunga matahari menurut Maiti (1988)
Asam Lemak                                                                              Kadar (%)
Asam Palmitat (as. Lemak jenuh)                                            7,2
Asam Stearat (as. Lemak jenuh)                                               4,1
Asam Oleat (as. Lemak tak jenuh, omega 9)                     16,2
Asam Linoleat (as. Lemak tak jenuh, omega 6)               72,5
Sedangkan menurut analisa pada sampel minyak bunga matahari milik CV. Bunga Matahari di Laboratorium Instrumen Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, didapatkan komposisi sebagai berikut :
Asam Lemak                                                                            Kadar (%)
Asam Palmitat (as. Lemak jenuh)                                         9,1
Asam Stearat (as. Lemak jenuh)                                             -
Asam Oleat (as. Lemak tak jenuh, omega 9)                  18,26
Asam Linoleat (as. Lemak tak jenuh, omega 6)            72,64

Tanaman Obat – KROKOT
Portulaca oleracea L.


KLASIFIKASI : Krokot disebut Portulacaoleracea L. atau  PortulacaLaevis Wall  termasuk ke dalam famili tumbuhan Portulacaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah gelang, re sereyan antara lain jalu-jalu kiki.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l :
Kcl, KSO4, KNO3, Nicotinic acid, tanin, saponin, vit.A,B,C, l-noradrenalin, noradrenalin, dopamin, dopa.

EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa masam. Menurunkan panas (antipyretik), menghilangkan sakit (analgetik), peluruh kencing (diuretik), anti toksik, penenang(sedative), menurunkan gula darah, anti skorbut (karena kekurangan vitamin C), menguatkan jantung (cardiotonic), menghilangkan bengkak dan melancarkan darah.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan  seluruh tumbuhan, segar atau yang telah dikeringkan. Cara mengeringkan; dicuci bersih, diuapkan  lalu dijemur kemudian digiling menjadi bubuk untuk disimpan.


PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Radang akut usus buntu.
a. Ambil herba segar segenggam, dicuci bersih lalu ditumbuk dan diperas sampai terkumpul 30 ml. Tambahkan gula putih secukupnya dan air matang yang sudah dingin sampai menjadi 100 ml, minum. Lakukan 3 kali sehari.
b. Krokot dan jombang (Taraxacum officinale) masing-masing 60 gr, digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dibagi untuk 3 kali minum.
2. Luka digigit lipan. Herba segar setelah dicuci bersih, ditumbuk halus, lalu diperas. Airnya dipakai untuk mengoles luka  bekas gigitan.
3. Borok, eksema, radang kulit. Herba segar setelah dicuci bersih ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam. Dipakai untuk menurap bagian yang sakit.
4. Disentri. Herba segar 550 gram diuapkan selama 3 – 4 menit, lalu ditumbuk halus dan diperas, sampai terkumpul air perasannya  kira-kira 150 cc. Minum sebanyak 50 cc, sehari 3 kali.
5. Sakitkuning, radang gusi. Krokot200 gram digodok, minum airnya
6. Demam. Krokot direbus sebentar  tetapi tidak boleh terlalu matang, makan.
7. Gugup, gelisah. Herba segar dikukus sebentar lalu digiling halus, peras. Minum air perasannya.
8. Jantung berdebar. Tanaman krokot 4 batang dicuci lalu digiling, tambah 1/2 cangkir air masak dan 1 sendok makan madu,  diperas dan disaring lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari.
9. Bisul. Minum teh krokot setiaphari.
10. Kencing darah. Krokot 100 gram dan daun sendok 25 gram, digodok, minum.
11. Radang payudara.
12. Wasir berdarah.
13. Badan sakit dan pegal.
14. Gangguan sistem saluran kencing. Untuk 11 s/d 14 pemakaian untuk minum, Herba segar 9 – 13 gram digodok dan diminum, atau 60 – 120
gram bahan segar dilumatkan, lalu diperas dan airnya diminum.

Kanker kini tidak  lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki  harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya anaman “KELADI TIKUS”  (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain. Tanaman sejenis talas dengan  tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak  terkena sinar matahari langsung. “Tanaman ini sangat banyak ditemukan  di Pulau Jawa,” kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan  tanaman itu di Indonesia. Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof  Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari  Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang,  Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu  telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris,  Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. “Sebelum  menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig  (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut,  selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,”jelas Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk  mengobati kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh  tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja  dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ,” kenang Patoppoi  sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium  flagelliforme itu.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang  biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung  menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa  koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah,  balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana.  Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi  menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman  yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo  menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang  benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk  menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi.  Akhirnya, dengan  tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses  tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. “Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai  mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan  tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang  mendampingi ayahnya saat itu.
Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi  yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan  mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal,”  lanjut Boni.

JARAK CINA

A. NAMA
1. Nama ilmiah : Jatropha multifida Linn.
2. Nama daerah : jarak cina, pohon yodium, jarak tintir (Jawa); jarak gurita (Sunda), balacai batai (Ternate).
3. Nama asing : coral plant (Inggris). B. KALNDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Jarak cina memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jarak cina di antaranya -amirin, kampesterol, 7 -diol, stigmaterol, -sitosterol, dan HCN. Batangnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.
Efek farmakologis jarak cina di antaranya penurun panas, anti-inflamasi, dan menghambat pendarahan.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jarak cina dilakukan dengan biji. Jarak cina dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Jarak cina menghendaki tempat cukup matahari.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Biji, daun, dan getah jarak cina dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bengkak terpukul, terkilir, tulang patah, dan luka berdarah
Cuci bersih 7 helai daun segar, tumbuk sampai hancur, lalu tambahkan sedikit air sampai membentuk adonan. Borehkan adonan jarak cina ke bagian yang sakit.
2. Luka berdarah
Oleskan getah batang atau daun pada bagian luka baru.
3 Mencegah dan mengobati kerusakan gigi
Tumbuk 1 butir biji sampai halus lalu seduh dengan gelas air panas. Setelah dingin, gunakan air seduhan untuk berkumur selama 3—5 menit. Lakukan secara rutin 3 kali sehari.

JENGGER AYAM

A. NAMA
1. Nama ilmiah : Celosia cristata L.
2. Nama daerah : celala (Gayo), jawer hayam (Sunda), jengger ayam (Jawa), janggar slap (Bali), kaputi ayam (Manado), bayam bludu (Sumatera Barat).
3. Nama asing : cock comb flowers (Inggris), ji guan hua (Cina). B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Jengger ayam memiliki rasa manis dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jengger ayam di antaranya amarcrnthin, minyak lemak, kaemferitrin, dan pinitol.
Efek farmakologis jengger ayam di antaranya masuk meridian lever, dan ginjal, anti-radang, menghentikan pendarahan, menghentikan keputihan, serta menerangkan penglihatan.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jengger ayam dilakukan dengan setek. Jengger ayam dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Bagian bunga, balk segar maupun kering. Jika ingin disimpan, bunga sebaiknya dijemur terlebih dahulu. Bagian tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batuk darah (hemoptysis), mimisan (epistaxis), dan muntah darah (hematemesis)
Rebus dengan 15 g bunga jengger ayam, 30 g akar rimpang terate (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 g urang-aring (Eclipta prostota) dengan 3 gelas air. Setelah airnya tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
2. Disentri
Rebus 10 g tumbuhan dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas, dinginkan, lalu saring. Minum air rebusannya 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Lakukan secara rutin dan sampai sembuh.
3. Keputihan dan infeksi saluran kencing
Rebus 15 g tumbuhan dengan 4 gelas air sampai airnya tersisa 2 gelas, dinginkan, lalu saring, Minum air rebusannya 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Lakukan secara rutin sampai sembuh.
4. Wasir berdarah
Cuci bersih 15 g bunga jengger ayam, 30 g akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 g urang-aring (Eclipta prostate). Rebus semua bahan dengan 3 gelas air. Setelah airnya tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
5. Pendarahan rahim saat tidak haid
Cuci bersih 15 g bunga jengger ayam dan 30 g umbi daun dewa. Rebus kedua bahan dengan 2 gelas air. Setelah airnya tersisa 1 gelas, minum sekaligus 1 gelas sehari.

Tanaman ObatPULAI
Alstonia scholaris R.Br


KLASIFIKASI : Pule disebut Alstonia scholaris R Br, termasuk ke dalam famili tumbuhan Apocynaceae. Tanaman ini dikenal dengan naman daerah pule, lame, polay, hanjalutung, kayu skala, rita atau lita-lita

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain: Kulit batang: saponin, flavonoida dan polifenol. Alkaloid : ditamine (C18H19NO3), ditaine (echititamine), echi-kaoetchine. Zat pahit : echeretine, echicherine.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; pahit, anti piretik, anti malaria, anti demam,anti hipertensi/ anti andenergik, melancarkan saluran darah.

UJI KLINIS/UJI PRA KLINIS.
1. Uji pra klinis pulai dilakukan di Departement of Pharmacy, King’s collage London, UK, terhadap 2 macam cell line kanker paru manusia MOR-P (adenocarcinoma) dan COR-L23 (largecell carcinoma). Ternyata efek sitotoksik terhadap kedua cell line tersebut terdapat pada pule berupa alkaloid indole yang terdiri dari talcarpine,villalstonine, pleiocarpamine dan macralstonine.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan  kulit batang,daun dan getah.


PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Demam. 10 gram kulit batang dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Hasil rebusan diminum sekaligus.
2. Hipertensi. 10 gr kulit batang dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sisakan sampai 2 gelas.Hasil rebusan diminum sekaligus.
3. Nyeri (disisi dada, atau karena tusukan). Akar dikunyah dengan pinang, dibuang ampasnya.
4. Tonikum, ekspektorant, perut kembung, ginjal membesar, demam nifas, hemorhoid, sakit kepala. Digunakan getah, dicampur bahan lain.
5. Koreng kotor, cacing keremi, bisul, koreng dan borok hewan. Digunakan getah, dicampur bahan lain.
6. Sifilis, beri-beri, sakit usus, cacing, desentri, diabetes, dan malaria. Digunakan daun, umumnya direbus dan ditambah bahan lain, minum.

Reviewed by BUMI ANOA on 7:15 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.