FILOSOFI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Menurut filosofi mekanistis, manusia adalah sebuah komputer – seperti alat, yang dapat deprogram melalui latihan untuk melakukan, pada tingkat yang paling bawah, aritmetika dan aljabar, mungkin operasi-operasi geometri, dan untuk memecahkan masalah yang ditemukan, dibedakan oleh pola-pola bermakna dan diproses melalui pengulangan. Hal ini, selanjutnya pada tingkat paling bawah, dimana manusia ditempatkan dalam sebuah hirarki computer yang sifatnya terampil, yang dihubungkan satu sama lain sebagai programmer dan subyek yang deprogram.
Strukturalis
Pandangan strukturalis juga berakar secara historis, menurut fakta dalam mengajarkan . matematika geometri. Sebuah system matematika yang terstruktur dengan baik atau daerah asal matematika yang mestinya diajarkan. Merupakan hak dan martabat manusia untuk mempelajari secara luas dan memahami dan sebagai suatu yang rasional bagi manusia, dapat melakukan pendeduksian secara lebih efisien, secara sistematis materi pelajaran yang terstruktur.
Empiristis
Menuju dunia empiris adalah sebuah realitas, dimana manusia dapat menggunakan pengalaman-pengalaman (sebuah titik yang berharga tentang pandangan yang meyiapkan relitas dan menggunakannya secara luas diinterpretasikan. Empirisme berakar dari faedah bahasa inggris. Tersedia dengan bahan yang berasal dari dunia dimana mereka tinggal, pembelajara memperoleh kesempatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman bermanfaat, mereka tidak dengan tepat mensistesmatikakan dan merasionalisasikan pengalaman-pengalaman ini agar mematahkan rintangan-rintangan dari lingkungan dan untuk memperluas realitas dimana mereka biasanya berada. Hal ini menjodohkan gambaran tentang sebuah komunitas yang dibedakan ke dalam lapisan yang menghubungkan untuk memisahkan realitas.
Realitas
Dalam pengajaran realistik, pembelajar diberikan tugas-tugas yang diproses dari realitas, yaitu berasal dari dalam dunia tempat tinggal pembelajar, dimana pemisalan pertama dengan mematematikakan secara horizontal. Kemajuan individu dan kelompok dalam proses pembelajaran (seberapa jauh dan seberapa cepat) menentukan spectrum perbedaan tentang hasil pembelajaran dan kedudukan pembelajar individu dimana ia berada
Strukturalis
Pandangan strukturalis juga berakar secara historis, menurut fakta dalam mengajarkan . matematika geometri. Sebuah system matematika yang terstruktur dengan baik atau daerah asal matematika yang mestinya diajarkan. Merupakan hak dan martabat manusia untuk mempelajari secara luas dan memahami dan sebagai suatu yang rasional bagi manusia, dapat melakukan pendeduksian secara lebih efisien, secara sistematis materi pelajaran yang terstruktur.
Empiristis
Menuju dunia empiris adalah sebuah realitas, dimana manusia dapat menggunakan pengalaman-pengalaman (sebuah titik yang berharga tentang pandangan yang meyiapkan relitas dan menggunakannya secara luas diinterpretasikan. Empirisme berakar dari faedah bahasa inggris. Tersedia dengan bahan yang berasal dari dunia dimana mereka tinggal, pembelajara memperoleh kesempatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman bermanfaat, mereka tidak dengan tepat mensistesmatikakan dan merasionalisasikan pengalaman-pengalaman ini agar mematahkan rintangan-rintangan dari lingkungan dan untuk memperluas realitas dimana mereka biasanya berada. Hal ini menjodohkan gambaran tentang sebuah komunitas yang dibedakan ke dalam lapisan yang menghubungkan untuk memisahkan realitas.
Realitas
Dalam pengajaran realistik, pembelajar diberikan tugas-tugas yang diproses dari realitas, yaitu berasal dari dalam dunia tempat tinggal pembelajar, dimana pemisalan pertama dengan mematematikakan secara horizontal. Kemajuan individu dan kelompok dalam proses pembelajaran (seberapa jauh dan seberapa cepat) menentukan spectrum perbedaan tentang hasil pembelajaran dan kedudukan pembelajar individu dimana ia berada
FILOSOFI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Reviewed by BUMI ANOA
on
4:11 AM
Rating:
No comments: